Surabaya, liputanmu – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., yang hadir secara daring dalam Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah yang digelar oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Dilansir dari laman resmi MUHAMMADIYAH.OR.ID, Sabtu (29/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., Ketum PP Muhammadiyah menegaskan bahwa aktif di Persyarikatan Muhammadiyah tidak untuk mencari jabatan, akan tetapi jika diberi amanah sebuah jabatan melalui proses secara institusional tidak boleh menolaknya, harus ditunaikan dengan sebaik-baiknya.
“Kita tidak mencari jabatan, tapi ketika jabatan itu diberikan secara sah oleh umat melalui Muktamar, Musywil dan seterusnya kita tidak menolaknya, bahkan kita tunaikan dengan baik.” Tutur Prof. Haedar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa di era keterbukaan seperti sekarang, banyak sosok bermunculan entah otentik atau berkamuflase, di media sosial yang seakan-akan pantas menjadi pemimpin.
“Padahal kepemimpinan itu berat, maka hindari model-model kepemimpinan instan.” Tegasnya.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa Pemimpin di Persyarikatan ini, harus bisa merealisasikan persepsi publik yang saat ini memandang Muhammadiyah sebagai organisasi yang berhasil, baik dari sistem yang dimiliki maupun model kepemimpinan yang dijalankan.
“Muhammadiyah saat ini bisa dikatakan sedang ‘panen’ sanjungan dari banyak pihak. Berbagai sanjungan positif ini diberikan melalui banyak saluran, termasuk media sosial yang hampir setiap hari memberikan keberhasilan Muhammadiyah.” Ungkapnya.
Haedar juga berpesan supaya berbagai sanjungan yang dialamatkan ke Muhammadiyah ini tidak membuat lalai. Melainkan pemimpin di Persyarikatan harus mampu merealisasikan persepsi positif publik itu.
“Marwah dan persepsi baik Muhammadiyah di mata publik akan diuji ketika Muktamar, Musyawarah Wilayah (Musywil), maupun Musyawarah Daerah (Musyda) sampai Musyawarah Ranting mendatang.” Katanya.
“Jika kita berjalan seperti ini, semua orang tulus, semua orang ikhlas, semua orang berkhidmat, dan tidak saling merebutkan posisi insyallah Muhammadiyah terjaga, ‘Aisyiyah terjaga.” Tandasnya.
Haedar juga mengingatkan bahwa pada usia yang ke 113 Muhammadiyah sekarang ini, ia meminta kepada seluruh keluarga besar Muhammadiyah untuk terus bergerak maju supaya tidak terjadi stagnasi gerakan.
“Kemajuan dan keberhasilan yang diraih Muhammadiyah harus berlipat ganda serta tetap membanggakan ke depan.” Pungkasnya. (Humas/Gus).














