Yogyakarta, liputanmu – SMK Muhammadiyah 1 Surabaya, turut berpartisipasi dalam proyek kreatif bersama peserta lainnya dari SMK se-Indonesia dalam rangka pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni Budaya Kemendikbud Republik Indonesia. Proyek ini berfokus pada pengembangan branding kebudayaan, khususnya untuk kain Songket dari Pulau Sabu, dengan nama “Wokelaku.” Sabtu (10/8/2024).
Dalam pelatihan tersebut, para peserta diajarkan berbagai materi tentang iklan media digital, yang kemudian diimplementasikan dalam pembuatan kampanye branding kain songket Pulau Sabu. Bersama kelompoknya, Arvi Irchami berkontribusi dalam menciptakan konsep dan strategi pemasaran digital yang menarik dan relevan untuk memperkenalkan kain tradisional ini kepada khalayak yang lebih luas.
“Kain Songket Pulau Sabu memiliki keindahan dan nilai budaya yang tinggi, namun belum banyak dikenal secara luas. Melalui pelatihan ini, kami berupaya untuk memanfaatkan media digital dalam memperkenalkan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia ini kepada masyarakat, khususnya generasi muda.” Ujarnya.

Ia lantas menjelaskan proyek branding ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi terhadap kain Songket Pulau Sabu, sekaligus memberikan inspirasi bagi siswa-siswa SMK di seluruh Indonesia untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam mempromosikan kekayaan budaya lokal melalui media digital.
“Peserta berharap bahwa upaya ini tidak hanya akan mengangkat pamor kain Songket Pulau Sabu, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi para perajin kain tersebut. Dengan adanya branding yang kuat dan strategi pemasaran yang tepat, kain Songket Pulau Sabu dapat memiliki daya tarik di pasar nasional maupun internasional.” Imbuhnya.
Adapun yang dibuat oleh tim dari arvi irchami adalah branding dengan nama banusia, untuk akun Instagram adalah @banusia.id.
“Pelatihan ini merupakan bagian dari program upskilling dan reskilling yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek untuk meningkatkan kompetensi guru-guru vokasi di seluruh Indonesia, agar dapat mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan industri yang terus berubah.” Punggung. (Arvi).