Saturday, April 19, 2025
Saturday, April 19, 2025
KBAisyiah
tourtravel
toyaaa
sekolahinovatif
lazizmu
smpmu4
airsuli5
previous arrow
next arrow
Shadow

Mendikdasmen : Sejak Jadi Menteri Jarang Baca Kitab Kuning

Must Read

Rembang, liputanmu – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., di momen Idul Fitri 1446 H bersilaturahmi dengan Gus Mus dan Gus Yahya di Rembang. Rabu (02/04/2025).

KH. Ahmad Mustofa Bisri, yang sering dipanggil Gus Mus kelahiran Rembang, pada 10 Agustus 1944. Ia memimpin Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin di Leteh, Rembang, Jawa Tengah.

Gus Mus adalah seorang tokoh Islam Indonesia yang dikenal sebagai kiai, pemimpin pondok pesantren, penyair, dan pelukis. Beliau juga merupakan Ketua Penasihat Nahdlatul Ulama yang kesembilan.

Sedangkan KH. Yahya Cholil Staquf dikenal juga dengan sapaan Gus Yahya, lahir 16 Februari 1966 di Rembang.adalah ulama Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027.

Sebelumnya pada masa khidmat 2015-2021 ia menjabat sebagai Katib ‘Aam PBNU. Gus Yahya adalah putra ulama KH. M. Cholil Bisri, keponakan dari KH. A. Mustofa Bisri, dan juga kakak kandung dari Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Gus Yahya juga menjadi salah satu pengasuh di Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, Leteh, Rembang.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Mendikdasmen Republik Indonesia, mengatakan bahwa di momen Idul Fitri 1446 H, dirinya bersilaturahmi sekaligus minta nasihat dan saran dari Gus Mus.

“Di momen Idul Fitri kali ini, saya meminta nasihat dan saran kepada Gus Mus.” Ujar Abdul Mu’ti yang juga sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dalam kesempatan tersebut, dengan nada berseloroh khasnya, Gus Mus sapaan KH. Ahmad Bisri Mustofa menanggapi bahwa yang seharusnya menasehati adalah menteri kepada rakyatnya.

“Harusnya menteri yang menasihati kami-kami rakyat jelata ini.” Tutur Gus Mus dengan penuh keakraban.

Menanggapi gurauan tersebut, Abdul Mu’ti pun menjawab bahwa nasehat kiyai sangat dibutuhkan, sebab sejak menjadi menteri dirinya jarang membaca kitab kuning, tetapi lebih sering membaca anggaran.

“Nasihat kiai kami butuhkan, karena sejak jadi menteri kami jarang baca kitab kuning dan lebih banyak baca anggaran.” Kata Abdul Mu’ti yang sering disebut sebagai tokoh Muhammadiyah garis lucu.

Sontak gurauan para tokoh tersebut itu, membuat hadirin pun tertawa, menambah suasana keakraban dan kebersamaan di momen silaturahmi Idul Fitri 1446 H. (Humas/Gus).

- Iklan -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- iklan -spot_img
Latest News

Keren, Sekolah Karakter SDM 24 Pertahankan Juara LKB Kreasi 2 Dinas Pendidikan Kota Surabaya

Surabaya liputanmu – Terus berprestasi, Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Surabaya Juara 2 kategori LBB Kreasi 2 Sekolah Dasar...
- Iklan -spot_img

More Articles Like This

- Iklan -spot_img