Surabaya, liputanmu – Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo gelar pembinaan rutin guru- karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di lingkungan Muhammadiyah Wonokromo. Sabtu (09/08/2025).
Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Syuhada Komplek Pendidikan Muhammadiyah Gadung Wonokromo Kota Surabaya, yang diikuti oleh guru dan karyawan dari berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Cabang Wonokromo.
Amal Usaha Muhammadiyah Wonokromo, yakni; TK ABA 2, TK ABA 9, TK ABA 16, Sekolah Qur’anic and Internasional Insight SD Muhammadiyah 6, Sekolah Inovatif SD Muhammadiyah 7, Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24, Sekolah Berbasis Pesantren, Boarding School SMP Muhammadiyah 4 (Spempat) dan Sekolah Unggul SMA Muhammadiyah 3 (Smamga).
Kegiatan tersebut dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu santri Madrasah Qori’mu, Riyan Dwi Pradana. Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Ketua PCM Wonokromo Ustadz Ir Lukman. Ia menegaskan beberapa poin yang tertuang dalam akad amanah secara lengkap dan tegas.
“Salah satunya yang tertuang di dalam akad amanah, baik sebagai guru-karyawan tidak tetap maupun tetap adalah berperan aktif dalam kegiatan persyarikatan Muhammadiyah. Ya, minimal mengikuti kajian rutin, syukur-syukur bisa aktif menjadi pimpinan dan penggerak Muhammadiyah, baik di ortom, majelis, ranting, cabang, daerah, wilayah bahkan pusat.” Ujar Ustadz Ir. Lukman Ketua PCM Wonokromo.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Ustadz Drs. Suhadi M. Sahli, M.Ag., sekaligus menjadi pemateri utama dengan tema; “GTK Muhammadiyah Berkualitas, Menuju Pendidikan Berkemajuan”. Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 6 Surabaya, Ustadz Munahar, S.H.I., M.Pd., sebagai moderator.
Dalam paparannya, Ustadz Suhadi M. Sahli, mengutip Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 110, dan Al-Insyiroh ayat 7 bisa dijadikan sebagai penyemangat dalam menjalankan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Kemudian ia menyampaikan beberapa penyakit yang dimiliki oleh GTK, yakni :
1. Pilek (pemikiran lemah edukasi kurang),
2. Asma (asal masuk),
3. Muntaber (munafik tapi berkuasa),
5. Tipus (tidak punya selera),
6. Kudis (kurang disiplin),
7. Kusta (kurang strategi),
“Namun juga ada beberapa karakteristik GTK dengan etos kerja tinggi. Diantaranya adalah disiplin, inisiatif, berdedikasi tinggi, berpikiran positif, dan mampu bersaing dengan lainnya.” Ujarnya.
Selanjutnya, ia menegaskan bahwa kalau bekerja di AUM harus mempunyai prinsip yang jelas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi persyarikatan Muhammadiyah, termasuk tata aturan kepegawaiannya.
“Tanyakan apa yang dapat diberikan kepada AUM. Bukan sebaliknya yang didapatkan dari AUM. Ini prinsip yang saya pegang teguh selama mengabdi di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.” Ungkapnya.
“GTK yang berkualitas selalu berbuat dan melakukan perubahan menjadi yang lebih baik.” Pungkasnya.
Kegiatan pun berlanjut dengan sesi bagi-bagi hadiah oleh narasumber dan panitia kegiatan. Setidaknya ada beberapa guru dan karyawan yang berhasil mendapat hadiah baik berupa uang tunai maupun coklat. (Humas/Gus).
