Surabaya, liputanmu – Sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi, Sekolah Qur’anic and Internasional Insight SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya mengirimkan tujuh guru terpilih untuk mengikuti kegiatan Workshop on Designing and Implementing Technology-Enhanced CLIL Lessons for Deep Learning. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Ahad (29-31 Agustus 2025), di Savana Hotel and Convention Malang dan diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang (UM).
Tujuh guru yang menjadi utusan Sekolah adalah; Puspitawati, S.Pd., Anisa Herwati, S.Pd.I., Astri Dwi Wulandari, S.Si., Jihan Nurilla, S.Pd., Rizki Handayani, S.Pd., Ramadhana Al Fikri bin Zahid, S.Pd., Gr., dan Fathurrohmi Fithriyani, S.Pd. Mereka bergabung dengan 120 peserta lain dari 45 Sekolah Dasar dan Menengah, termasuk di antaranya enam Sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur.
Mendesain Pembelajaran Interaktif dengan Kecerdasan Buatan
Ustadzah Puspitawati, salah satu peserta yang juga Guru Kelas 6 ICP, dalam kesempatan tersebut menjelaskan tujuan utama dari workshop ini adalah untuk membantu guru-guru Cambridge (ICP) mendesain worksheet yang interaktif.
“Workshop ini bertujuan untuk membantu guru-guru Cambridge (ICP) mendesain worksheet yang interaktif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan model CLIL (Content Language Integrated Learning), menggunakan AI sebagai alat bantu.” Ujar Puspitawati.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar dan mengembangkan kurikulum yang lebih efektif.
“Kegiatan workshop ini dirancang secara spesifik berdasarkan mata pelajaran Cambridge, dengan kelas terpisah untuk Matematika, Sains, dan ESL (English as a Second Language).” Tegasnya.
Di setiap kelas, lanjutnya, peserta berkolaborasi dengan guru-guru dari berbagai daerah untuk menyusun worksheet dengan memanfaatkan AI.
“Kami berkesempatan untuk berbagi praktik baik agar hasil yang didapat lebih efektif dan aplikatif.” Katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa materi yang dibahas mencakup implementasi teknologi dalam pembelajaran CLIL dan pemanfaatan berbagai jenis AI.
“Peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga langsung praktik, seperti membuat lirik lagu dengan aplikasi SUNO dan video interaktif dengan aplikasi Claude dan LUMI.” Tandasnya.
Perluasan Kompetensi dan Dampak Jangka Panjang
Ustadzah Puspitawati, yang juga menjabat sebagai Koordinator Sumber Daya Insani (Kaur SDI), menegaskan bahwa keikutsertaan tujuh guru ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam mempercepat standarisasi guru ICP.
“Kami berharap para guru SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari dan menularkannya kepada rekan sejawat.” Tuturnya.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk memastikan hasil yang optimal, rencananya akan dibentuk enam FGD (Forum Group Discussion) di Sekolah yang masing-masing akan dipimpin oleh alumni workshop.
“Keberhasilan program ini akan diukur melalui survei yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat kesenangan mereka terhadap metode pembelajaran baru, serta melalui evaluasi hasil belajar untuk memastikan tercapainya target pembelajaran.” Pungkasnya.
Dengan demikian, diharapkan SD Muhammadiyah 6 Gadung dapat terus menjadi garda terdepan dalam inovasi pendidikan. (Munahar).