Surabaya, liputanmu – Percepatan gerakan dakwah di akar rumput, Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Wonokromo gelar Musyawarah Pimpinan Cabang (Musypimcab) I di Aula Sekolah Berbasis Pesantren, Boarding School SMP Muhammadiyah 4 (Spempat) Gadung Wonokromo. Ahad (14/09/2025).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ustadzah Luluk Humaida, S.Pd., M.Pd., Wakil Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Surabaya, Ketua Ustadz Ir. Lukman dan Bendahara Ustadz Muriansa, SE., Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo.
Hadir juga Ustadzah Laily Rahmi, S.Pd., Ketua Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Wonokromo dan jajarannya, Ketua dan Sekretaris Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) se-Wonokromo; Wonokromo dan Jagir Mulyo.
Dalam sambutannya, Ustadz Ir. Lukman Ketua PCM Wonokromo, menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah SWT atas terselenggaranya acara Musypimcab I PCA Wonokromo. Ia juga mengapresiasi atas terselenggaranya Musyawarah Pimpinan Cabang (Musypimcab) I PCA Wonokromo. Ia berharap adanya sinergi gerakan di akar rumput, dalam gerakan dakwah Muhammadiyah yang berkemajuan, khusus di lingkungan Wonokromo.
“Selamat dan sukses ‘Aisyiyah Wonokromo, atas terselenggaranya Musyawarah Pimpinan Cabang I, semoga kita terus bersinergi dalam gerakan dakwah di akar rumput.” Ujarnya.
Lebih lanjut, Ustadz Ir. Lukman menegaskan tentang 4 hal penting yang seharusnya menjadi perhatian bersama dalam menggerakkan dakwah Muhammadiyah berkemajuan di akar rumput, yaitu:
“Pertama, Muhammadiyah adalah gerakan Islam tajdid yang berbasis dakwah, pendidikan dan pelayanan sosial, bukan sekedar organisasi massa biasa.” Ujarnya.
Kedua, Muhammadiyah dibangun atas tiga prinsip: tauhid, amal shaleh, dan tajdid.
Ketiga, Sebagai agen perubahan, Muhammadiyah membumikan Islam dalam bentuk aksi nyata yang mendorong transformasi sosial.
“Terakhir, Keempat, dalam peta gerakan Islam Indonesia, Muhammadiyah menempati posisi rasional, modern, inklusif, dan progresif, menjadikannya gerakan yang adaptif tanpa kehilangan prinsip.” Tegasnya.
Ustadz Lukman juga memberikan tantangan, kepada PCA Wonokromo untuk TK ABA membuka ICP atau Bilingual. Setelah dibukanya program Internasional, yakni Bilingual Class di Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Surabaya dan Internasional Class Program (ICP) di Sekolah Qur’anic and Internasional Insight SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya, kemudian dilanjutkan dengan Bilingual Class di Sekolah Berbasis Pesantren, Boarding School SMP Muhammadiyah 4 (Spempat) Gadung Surabaya.
Kemudian menyusul berikutnya, Sekolah Unggul SMA Muhammadiyah 3 (Smamga) Gadung Surabaya dengan membuka Internasional Class Program (ICP). PCM Wonokromo Surabaya mendorong untuk segera membuka di TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) yang berada dibawah naungan PCA Wonokromo.
“Segera dipikirkan, PCA Wonokromo untuk membuka ICP atau Bilingual ditingkat TK ABA. Ini bagian dari komitmen untuk sinergi program semua elemen yang ada di Muhammadiyah Wonokromo. PCM akan memberikan dukungan penuh, termasuk semua AUM Pendidikan di lingkungan Wonokromo.” Pungkasnya.
Melalui Musypimcab I ini, diharapkan ‘Aisyiyah Wonokromo terus bergerak dan bersinergi dengan semua pihak dalam menguatkan gerakan dakwah Muhammadiyah di akar rumput. (Humas/Gus).