Surabaya, liputanmu – Sekolah Berbasis Pesantren SMP Muhammadiyah 4 (Spempat) Gadung Surabaya gelar Wisuda Tahfidz di Aula Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur. Sebanyak 106 siswa Spempat mengikuti dengan penuh khidmat, serangkaian pengujian pun dilalui dengan baik dari para undangan yang hadir. Sabtu (24/05/2025).
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo dan Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Wonokromo, sebagai komitmen terhadap brand Sekolah Berbasis Pesantren.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PCM Wonokromo, Ustadz Ir. Lukman, mengapresiasi atas diwisudanya 106 Siswa Spemma dalam program tahfidz, yang menjadi komitmen Spempat terhadap brand Sekolah Berbasis Pesantren. Ia juga berpesan tentang pentingnya memahami, mengamalkan, dan mengajarkan Al-Qur’an.
“Membaca, memahami isinya, lalu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, itulah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.” Tuturnya.
Selanjutnya, ia mengajak para wisudawan untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup, sehingga mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT.
“Orang yang memuliakan Al-Qur’an akan dimuliakan oleh Allah, baik di dunia maupun di akhirat.” Tegas Lukman.
Ia kemudian menjelaskan bahwa para hafidz dapat menjadi imam masjid, penceramah, bahkan pembawa kebaikan bagi orang tuanya.
Lukman juga membagikan kisah inspiratif santri Qori’Mu Masjid Asy-Syuhada, Nakula Sadewa, yang pernah diajak umrah oleh Ustadz Adi Hidayat. Ia diberangkatkan bersama ibu dan gurunya sebagai bentuk penghargaan atas ketekunannya dalam menghafal Al-Qur’an.
“Inilah bukti nyata bahwa Al-Qur’an dapat mengangkat derajat seseorang.” Tandasnya.
Acara wisuda ini tidak hanya menjadi puncak dari sebuah proses pembelajaran, tetapi juga awal dari perjalanan spiritual para siswa untuk terus menjaga dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan mereka.
“Kami berharap, para wisudawan kelak menjadi generasi Qur’ani yang mampu membawa perubahan positif bagi bangsa dan agama.” Pungkasnya. (Taufiqurrahman).
