Surabaya, liputanmu – Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Wonokromo gelar kegiatan Diklat Dewan Kerabat angkatan 3 Hizbul Wathan SMP Muhammadiyah 4 Surabaya. Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu-Kamis, 19-20 Juni 2024 yang diikuti oleh 20 peserta.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di komplek Pendidikan Muhammadiyah Gadung Wonokromo setiap 1 tahun sekali. Peserta dikhususkan untuk kelas IX yang baru naik kelas sebagai awal kaderisasi tingkat cabang Wonokromo.
Hadir dalam acara Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo Bapak Djumadi sekaligus memberikan materi pertama.
Dalam sambutannya dia menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah SWT sehingga kegiatan kaderisasi bisa berjalan lancar. Kemudian dilanjutkan menyampaikan materi pertama tentang pengetahuan organisasi otonom Muhammadiyah.
“Organisasi otonom Muhammadiyah adalah organisasi yang dibentuk oleh Muhammadiyah dalam rangka memperkuat kaderisasi di internal Muhammadiyah.” Ujarnya
Dia menjelaskan bahwa di Muhammadiyah ada 7 organisasi otonom; ‘Aisyiyah yang merupakan ortom khusus, Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.
“Organisasi otonom harus mengikuti aturan dari persyarikatan Muhammadiyah”. Imbuhnya

Sedangkan Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Wonokromo Ramanda Yogi Setiawan menyampaikan terimakasih kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo atas kehadiran dan supportnya sehingga kegiatan berjalan lancar dan sukses.
“Materi pertama tentang organisasi otonom Muhammadiyah oleh PCM Wonokromo dilanjutkan dengan materi mountainering arcending dan descending”. Ujarnya
Dia menjelaskan bahwa materi ini untuk melatih mental keberanian peserta dari ketinggian lantai 3 gedung SMA Muhammadiyah 3 Gadung. Dan juga melatih pemahaman simpul tali-temali sebagai dasar materi kepanduan Hizbul Wathan (HW).
Kemudian saat malam hari peserta diajak untuk jelajah kota dengan berjalan kurang lebih 4-5 km. Dari kompleks pendidikan Gadung Wonokromo ke Plaza Marina, Sidosermo, Bendul Merisi kemudian kembali ke sekolah, kegiatan tersebut dimulai pada pukul 20.00-24.00 WIB.
“Di pagi hari, peserta diajak untuk mengikuti senam pagi. Setelah senam dilakukan pencarian hasduk dengan tetapi diganti dengan tiket”. Imbuhnya
Ia menambahkan bahwa tiket tersebut dititipkan kepada warga sekitar Komplek Pendidikan Gadung seperti pedagang kaki lima, pedagang sate, tempat foto copy dan lain-lainnya.
Kemudian peserta mencari tiket tersebut dengan catatan harus menyelesaikan tugas dari orang yang membawa tiket tersebut. Setelah tiket didapatkan oleh seluruh peserta mereka dilantik untuk menjadi penghela dengan hasduk yang baru yaitu hasduk berpita putih. Hal ini diharapkan seluruh peserta dan panitia dapat menghargai atribut HW dan memahami apa maksud dan tujuan HW.
“Kegiatan Diklat ini diharapkan menjadi langkah awal untuk rakanda dan ayunda di tingkat penghela menjadi kader yang dapat bermanfaat bagi persyarikatan Muhammadiyah, Hizbul Wathan di tingkat cabang Wonokromo serta nusa dan bangsa.” Tandasnya (Yogi)