Thursday, September 19, 2024
Thursday, September 19, 2024
KBAisyiah
tourtravel
toyaaa
sekolahinovatif
lazizmu
smpmu4
previous arrow
next arrow
Shadow

Panti Asuhan Muhammadiyah Gersikan Refreshing Bersama Anak Asuh di Kota Batu

Must Read

Batu, liputanmu – Mengisi masa liburan sekolah Panti Asuhan Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Muhammadiyah Jl. Gersikan Surabaya, dengan kegiatan Travelling Religius ke Kota Batu, Jawa Timur hari Selasa – Rabu, 9-10 Juli 2024.

Kegiatan yang bernama Goes to Batu Malang ini, memberi kesempatan bagi anak asuh yang sehari-hari disibukkan dengan sekolah dan kegiatan menghafal Al-Qur’an. Tidak terkecuali, seluruh anak asuh Panti Asuhan Muhammadiyah yang dikelola oleh Majelis Pembina Kesejahteraan Sosial PCM Tambaksari Surabaya ini diajak, sehingga hari itu kantor layanan libur.

Turut hadir pada agenda ini antara lain Muhammad Hasyim, M.Pd., Wakil Ketua PCM Tambaksari yang membidangi MPKS, Sarojo Hafidz Ahmad, SH., Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), Abu Hasan Kepala Panti Asuhan, beserta seluruh pengurus dan karyawan.

Pagi-pagi ba’da sholat subuh, para santri Panti Pesantren Muhammadiyah Jalan Gersikan sudah sibuk berbenah, tidak ada yang ‘molor’ (tidur lagi). Mereka berkemas-kemas dengan tas bawaannya masing-masing. Bahkan sebagian anak yang sudah besar berkemas-kemas malam hari sebelum tidur. Pasalnya anak-anak istimewa ini akan diajak refresing ke Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

Sesuai rencana, pukul 06.30 anak-anak sudah siap berangkat, tetapi karena armada mereka datang sedikit terlambat, sehingga pukul 07.30 baru hadir menjemput mereka.

“Anak-anak, sebelum berangkat dipastikan sudah sarapan semua, jangan sampai ada yang masuk angin karena belum sarapan.” Kata Ade cucu Sulami, S.Ag., pengasuh meraka.

“Alhamdulillah, sudah semua ustadz.” Sahut mereka hampir bersamaan

Sebelum meninggalkan asrama, Mbak Yani kaka alumninya, membagikan bekal berupa kue ringan dan minuman mineral untuk bekal selama di perjalanan.

“Adik-adik, apakah sudah dapat kue semua?” Tanyanya sambil mengangkat bekal yang dibagikan.

“Sudah kak.” Jawab mereka dan ada yang mengangkat jempol tangannya bertanda sudah menerima.

Peserta yang tidak kurang dari 40 orang ini diangkut dua armada milik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya menuju lokasi wisata Santera de Laponte.

Perjalanan menuju lokasi sedikit mengalami sedikit kemoloran karena akses menuju ke lokasi dipadati pengunjung. Kemacetan kurang lebih 5 km menuju lokasi. Nyaris mencari kolasi wisata baru, karena tidak mendapat tempat parkir bus. Alhamdulillah tidak berapa lama ada yang menawarkan jasa tempat Parkir.

“Anak-anak dan para peserta, waktu kita di lokasi selama 3 jam, pukul 14.30 harus kembali ke armada masing-masing, karena kita harus melanjutkan perjalanan ke villa untuk melanjutkan acara nanti malam.” Kata Abu Hasan Kepala Panti Asuhan. Selanjutnya Ia mengingatkan sebelum masuk lokasi sholat dan makan siang di masjid terdekat.

 

Sesi Bakar Sate dan Jagung Menghangatkan Suasana

Setelah anak-anak pada kumpul didepan pintu masuk, mereka berfoto untuk dokumentasi, selanjutnya mereka diatur untuk antri masuk lokasi wisata. Berbaur dengan pengunjung yang sangat padat. Kebahagiaan tampak pada anak-anak yang jarang rekreasi itu.

“Bu Peti nanti saya boleh nggak, mencoba semua yang ada di sana?” Tanya anak asuh yang akrab dipanggil Dika itu.

“Boleh, kalian sudah kita belikan tiket terusan, semua boleh dinaiki kecuali yang berbayar.” Tegas Bendahara Panitia.

“Asyik…! Terima kasih Bu Peti.” Seru mereka sambil menyebar bersama kelompoknya.

“Ingat anak-anak, jangan sampai meninggalkan kelompok, jika akan meninggalkan harus ijin dan tidak boleh sendirian.” Sambung Peti.

“Siap ibu, kami akan selalu bersama!” Seru mereka sambil berlari.

Satu demi satu wahana mereka jelajahi, kakak yang dewasa harus menemani adik yang masih kecil, mereka tampak saling menjaga satu sama lain. Tampa terasa waktu yang disediakan panitia telah habis, sehingga harus segera berkumpul.

Ternyata tidak seperti yang direncanakan. Hari itu bersamaan dengan upacara adat, sehingga beberapa akses jalan alternative ditutup, hanya satu akses yang aktif, sehingga kemacetan terjadi sepanjang jalan.

Sesampainya di villa, anak-anak sudah tampak kelelahan, banyak yang langsung tidur walaupun belum mandi. Acara bakar sate dan jagung yang disiapkan, hanya diikuti beberapa anak saja, sehingga sisa bakaran pagi hari masih cukup banyak. (Basirun)

- Iklan -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- iklan -spot_img
Latest News

K3S SD/MI Muhammadiyah Surabaya Gelar Bimtek Penyusunan Kisi-kisi dan Soal Sumatif di Smamda Tower

Surabaya, liputanmu - Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD/MI Muhammadiyah Surabaya gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Kisi-kisi dan Soal...
- Iklan -spot_img

More Articles Like This

- Iklan -spot_img