Ngaji Isuk Edisi 4 : Semangat Menjemput Kemudahan Meraih Bahagia
Oleh Ustadz Muhammad Barid, M.Pd.I.
(Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonokromo)
Bismillah Alhamdulillah, bersyukur atas karunia-Nya diantaranya adalah karunia berupa potensi diri untuk meningkatkan kualitas hidup menuju kemudahan meraih kebahagiaan dunia akhirat.
Bekal potensi diri Allah SWT siapkan bagi setiap insan, agar setiap langkah menuju kemudahan dalam kehidupan dunia sampai akhirat. Kesulitan-kesulitan adalah cobaan untuk menguatkan diri agar menjadi insan yang kuat agar bisa menjemput kemudahan itu. Yang pasti Allah SWT siapkan jalan keluarnya menuju kemudahan. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Insyirah ayat 5-6 :
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ
Artinya :“Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.”
Tugas kita adalah menggali potensi diri, untuk bisa menyelesaikan kesulitan menuju kemudahan meraih bahagia. Allah SWT melarang hambanya berputus asa untuk meraih rahmatnya QS. Az-Zumar ayat 53 Allah SWT berfirman :
۞ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya :“Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Didalam QS. Yusuf ayat 87 Allah swt berfirman :
وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ
Artinya :“Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.”
Salah satu dari Rahmat Allah SWT adalah kemudahan untuk meraih bahagia hidup dunia akhirat. Bahagia bersama Iman dan Islam, semoga Allah SWT menjaganya untuk kita semuanya sampai kita menghadap Allah SWT.
Potensi diri untuk menjemput kemudahan meraih bahagia itu adalah sebagaimana QS Al-Anfal ayat 2 – 4 :
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ
الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۗ
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ دَرَجٰتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌۚ
Artinya :“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (Yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.”