Surabaya, liputanmu – Pada Selasa, 26 November 2024, Komunitas Peduli Sungai Surabaya (PSS) bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Surabaya (BBWS) melakukan pemasangan Biopori di wilayah Komplek Pendidikan Muhammadiyah Gadung Surabaya Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo.
Sebanyak 10 titik Biopori dipasang diberbagai sudut yang memadai. Tindakan ini merupakan bagian dari program PSS yang bertujuan untuk memasang 200 titik Biopori di sekolah-sekolah di Surabaya.
Dalam rilisnya, Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo, Ustadz Taufiq Hidayanto, A.Md., menyampaikan bahwa Biopori adalah lubang-lubang kecil berdiameter sekitar 10-15 cm yang dibuat di tanah untuk mempercepat proses infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Lubang-lubang ini biasanya dibuat dengan menggunakan alat khusus yang disebut Biopori.
“Di lingkungan sekolah, Biopori dapat diterapkan dengan cara membuat lubang-lubang kecil di area halaman sekolah atau taman sekolah. Lubang-lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik atau bahan kompos sehingga air hujan dapat terserap lebih baik ke dalam tanah.” Ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa manfaat dari penggunaan Biopori di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut; Pertama, Mempercepat penyerapan air hujan ke dalam tanah sehingga mengurangi genangan air dan banjir di area sekolah.
Kedua, Meningkatkan kualitas tanah dengan meningkatkan kandungan organik di dalamnya.
Ketiga, Mendorong pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.
“Dengan menerapkan Biopori di area sekolah Muhammadiyah, hal ini merupakan keikutsertaan sekolah dalam rangka menjaga keseimbangan ekosistem air di lingkungan sekitar serta secara makro mengurangi dampak negatif perubahan iklim.” Pungkasnya. (Humas/Taufiq).