Surabaya, liputanmu – Sebanyak 26 Anggota Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Wonokromo dilantik, pagi ini, Ahad (12/1/2024).
Seremonial yang dilaksanakan di Komplek Pendidikan Muhammadiyah Gadung Wonokromo Surabaya ini, dihadiri oleh Ustadz Ir. Lukman, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo, Ustadz Munahar M.Pd., Kepala Sekolah Qur’anic and Internasional Insight SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya.
Hadir juga Rakan Pratama Rinata S., Ketua Bidang Organisasi PD IPM Kota Surabaya, Annisa Fitria Rahma, Ketua Umum PC IPM Wonokromo Periode 2021-2023, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Cabang Wonokromo, perwakilan PC IPM se-Kota Surabaya, dan tamu undangan.
Dalam sambutannya, Ir. Lukman Ketua PCM Wonokromo berpesan 3 Er kepada PC IPM Wonokromo yang baru saja dilantik. 3 Er tersebut adalah Leader, Manajer, dan Teacher.
“Supaya organisasi ini berjalan dengan baik, maka pengurus harus memiliki tiga pilar utama yang disingkat menjadi 3Er, yaitu; yang Pertama, Pimpinan harus berperilaku sebagai Leader. Artinya, seorang pemimpin harus punya tujuan atau arah yang jelas. Jika ada tantangan dan hambatan, ia mampu mengatasi.” Ungkapnya.
Kedua, Pimpinan mampu menjadi Manajer; Ia bisa mengatur dan mensinergikan seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Ia juga mampu menggerakkan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang dimaksud.
“Ketiga, Pemimpin harus mampu menjadi seorang Teacher; Ia harus mampu menciptakan generasi yang terbaik ke depan, ia juga harus menjadi teladan bagi yang lain.”
Ketua PCM Wonokromo yang menjabat pada periode 2022-2027 tersebut menambahkan bahwa 3 Er tersebut tidak akan berjalan dengan baik kecuali ditopang oleh pondasi pribadi yang baik pula.
“3 Er tidak akan bisa berjalan dengan baik, harus ditopang dengan dua pondasi, yaitu Amanah. Sesuatu yang dilakukan dengan semangat tinggi.” Tegasnya.
Ia menekankan bahwa amanah harus ditunaikan dengan penuh tanggung jawab dan merasa diawasi Allah SWT. Sehingga ia selalu berhati-hati untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan kemunduran dalam gerakan.
“Kedua, Militansi; Ketika ada rapat, meskipun hujan, maka ia terobos hujan itu untuk tetap berangkat rapat. Kalaupun ada hambatan, ia tidak akan berhenti.” Pungkasnya. (Munahar).
