Ngaji Isuk Edisi 11; Mensyukuri Nikmat Ramadhan
Oleh Ustadz Muhammad Barid Sadan, S.Ag., M.Pd.I.,
(Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonokromo)
Marhaban ya Ramadhan
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
Artinya :“Ya Allah jadikanlah hilal (bulan) ini bagi kami dengan membawa keberkahan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR. Tirmidzi)
Bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala atas nikmat waktu dan kesempatan, yaitu Allah hadirkan Ramadhan kepada orang-orang yang beriman, hanya orang-orang yang beriman yang bisa mengoptimalkan amal ibadah Ramadhan ini, semoga Allah Ta’ala golongkan kita termasuk orang-orang yang beriman
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ. [رواه البخاري ]
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :“Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari).
Rasulullah SAW sampaikan bahwa kebanyakan manusia tertipu dengan nikmat waktu dan kesempatan, tidak menggunakannya dengan sebaik-baiknya.
Mengedepankan rasa syukur kepada Allah subhanahu wata’ala, dalam menjalankan amal ibadah Ramadhan, inilah orang-orang yang beriman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Artinya :“Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala dengan menjalankan ibadah puasa Ramadhan Allah ampuni dosa orang yang berpuasa karena imannya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ [رواه البخاري ومسلم]
Artinya :“Dari Abu Hurairah [diriwayatkan bahwa] ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala dengan menjalankan ibadah puasa Ramadhan Allah siapkan pintu khusus untuk masuk surga yaitu pintu Rayyan.
Nabi Sallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ (رواه البخاري، رقم 1763 ، ومسلم، رقم 1947)
Artinya :“Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa, di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain mereka. Lalu dikatakan, ‘Dimana orang-orang yang berpuasa?’ Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, (pintunya) ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi.” (HR. Bukhari, 1763. Muslim, 1947).
رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Artinya :“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”