Surabaya, liputanmu – Sekolah Qur’anic and Internasional Insight SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya mengadakan Program Orang Tua Mengajar. Kali ini, kegiatan dikhususkan untuk siswa kelas 6 dengan tema; “Mengenalkan Teknik Mengelola Emosi bagi Remaja”. Selasa (03/06/2025).
Kegiatan ini berlangsung di ruang kelas SD Musix Surabaya, dengan menghadirkan narasumber yang berpengalaman, yakni Bunda Laila Nurul Rahmawati, S.Km., seorang People Bridger Trainer dan juga orangtua dari Arash Ghaisan Arsakara siswa 6-B.
Dalam kesempatan tersebut, Munahar, Kepala SD Muhammadiyah 6 Gadung, menjelaskan, bahwa tujuan dari tema ini adalah untuk meningkatkan kesadaran diri siswa agar mereka lebih paham tentang perasaan mereka sendiri.
“Selain itu, kami ingin mengembangkan keterampilan sosial mereka, sehingga bisa berinteraksi lebih baik dengan teman, orang tua, dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membantu siswa mengurangi stres dan kecemasan, serta membangun resiliensi dalam menghadapi tantangan.” Ujarnya.
Siswa-siswa pun menunjukkan antusiasme yang tinggi. Paa, misalnya. Ia sempat menangis cukup lama dalam kegiatan tersebut, kemudian mengungkapkan perasaannya.
“Saat ini merasa lega, sebab sebelumnya saya ini cuek terhadap mama, karena mama sering marah kepada saya.” Ungkapnya.
Lebih lanjut, ia berjanji akan meminta maaf ke mamanya setelah pulang dari kegiatan di Sekolah ini.
“Sepulang dari Sekolah, saya akan meminta maaf kepada mama karena saya bersikap cuek.” Imbuhnya.
Berbeda dengan Akma, ia merasa cemas dan tidak suka karena orang tua sering membanding-bandingkan saudara dengan saya.
“Orangtua saya suka membandingkan saya dengan saudara, bahkan saya pernah dipukul.” Ungkapnya.
“Dengan kegiatan ini saya senang, lega. Dan setelah ini saya akan minta maaf kepada orang tua.” Imbuhnya.
Dalam paparan materinya, Bunda Laila menerangkan tentang pentingnya mengenal emosi dasar dan turunan.
“Ketika kita mengenal emosi kita, maka kita akan lebih mudah menyelesaikannya. Hubungan emosi dengan psikosomatis juga penting untuk dipahami. Penyebab kanker, tumor, dan kista ada kaitannya dengan menyimpan kemarahan, selain pola makan atau gaya hidup yang kurang sehat.” Ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa masa remaja merupakan masa transisi yang rentan. Ia mengungkapkan bahwa luka pada diri seseorang bisa terjadi dari keluarga maupun lingkungan.
“Luka bisa terjadi dari keluarga, lingkungan, maupun Sekolah. Hasil survei kesehatan menunjukkan bahwa di Indonesia, setiap 10 orang, ada 1 yang mengalami gangguan kesehatan mental.” Ungkapnya, merujuk pada pernyataan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.
Oleh karena itu, diharapkan ada screening kesehatan mental sejak dini bagi pelajar. Sebagai upaya preventif untuk mencegah gangguan mengendalikan emosi, ia memberikan tips kepada siswa.
“Salah satu cara untuk meningkatkan rasa percaya diri dan membuat orang lain nyaman dengan kita adalah dengan berlatih senyum, yang kami sebut Senyum Hermes.” Pungkasnya. (Anisa Herwati).
