Mojokerto, liputanmu – Selasa, 1 Juli 2025, pukul 8 malam ruang meeting Hotel Grand Whiz Trawas mendadak hening. Bukan karena listrik padam, bukan pula karena sesi resmi dimulai. Tapi karena satu sosok dengan suara tenang namun tegas mulai memegang mic. Dalam rilisnya Kamis, 10 Juli 2025.
Ustadz Ir. Lukman, alumni Business Operation Manager PT. Metro Drug Indonesia, duduk tegak di hadapan 27 guru dan karyawan Sekolah Berbasis Pesantren, Boarding School SMP Muhammadiyah 4 (Spempat) Gadung Surabaya.
Dan dalam hitungan detik, seluruh ruangan seolah tersihir. Tatapan peserta berubah, pena mulai mencatat, ponsel ditaruh, dan semua fokus.
Karena mereka tahu, yang akan dibagikan bukan sekadar teori manajemen, tapi petunjuk arah menuju Sekolah Unggul, langsung dari medan juang dunia bisnis. Setiap kata yang diucapkan pasti mengalir dari pengalaman nyata, bukan teori, tapi napas dari lapangan.
Dalam sesinya yang penuh semangat, Ustadz Ir. Lukman membagikan resep enam langkah strategis untuk membawa sekolah melesat, bukan sekadar maju.
Pertama, Anggaran Pelatihan adalah Nafas Sekolah; Bukan gedung megah atau seragam rapi yang membuat sekolah unggul, tapi otak dan hati yang terus dilatih.
“Jangan pelit membuat anggaran untuk training. Investasi terbaik adalah saat guru belajar dan tumbuh.” Tegasnya.
Kedua, Libatkan Semua Elemen, Bergerak Serempak; Visi tanpa aksi adalah ilusi. Semua komponen Sekolah, mulai guru, karyawan, bahkan tenaga kebersihan, harus ikut pelatihan.
“Ketika semua bergerak, Sekolah berlari. Ketika hanya Kepala Sekolah bergerak, Sekolah hanya melangkah.” Ungkapnya.
Ketiga, Guru Butuh Ilmu Manajemen Konflik; Konflik tak bisa dihindari, tapi bisa diolah jadi energi positif.
“Guru yang cerdas bukan yang bebas konflik, tapi yang mampu menjinakkan badai dengan komunikasi sehat dan empati.” Tandasnya.
Keempat, Teacher is a Change Agent; Guru bukan sekadar pengajar, tapi penggerak perubahan. Pelatihan kepemimpinan adalah keharusan, bukan pelengkap.
“Kita butuh guru yang tidak hanya mengajar, tapi memberi arah dan harapan.” Katanya dengan penuh semangat.
Kelima, Setiap Malam adalah Arena Perencanaan; Sekolah unggul tak lahir dari guru yang pasrah, tapi dari guru yang tiap malam menata strategi esok.
“Jangan tidur sebelum kamu punya solusi untuk tantangan besok pagi.” Katanya sambil tersenyum.
Keenam, Buang Ketakutan, Berani Melompat; Banyak potensi gagal karena dihantui takut mencoba.
“Ketika guru takut salah, Sekolah kehilangan masa depan. Tantangan bukan untuk dihindari, tapi untuk ditaklukkan.” Tandasnya.
Ustadz Ir. Lukman menutup sesinya dengan kalimat yang menusuk relung hati para guru-karyawan SMP Muhammadiyah 4 Gadung Surabaya.
“Jika ingin sekolahmu unggul, maka mulailah dengan memberanikan dirimu berubah. Sekolah hebat hanya mungkin tercipta oleh guru-guru yang berani melampaui batas kenyamanannya.” Pungkasnya. (Taufik Hidayanto).