Surabaya, liputanmu – Lembaga Pengembangan Usaha dan Kewirausahaan Muhammadiyah (LP-UKM) PDM Surabaya gelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata (MEBP) se-Kota Surabaya. Dalam rilisnya Jum’at, 01 Agustus 2025.
Rakor ini bertujuan untuk memperkuat sinergi, memetakan potensi ekonomi umat, serta memperluas jaringan usaha berbasis komunitas Muhammadiyah yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua PCM Wonokromo, Ustadz Taufik Hidayanto, A.Md., MEBP PCM Wonokromo Ketua Ustadz Indra Wijaya dan Sekretaris Ustadz Agus Rifai.
Program LP-UMKM PDM Kota Surabaya
Pertama, Kue Muhammadiyah (kuema); Program unggulan ini telah berjalan selama dua tahun sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis komunitas.
“Dalam rakor, ditekankan pentingnya sosialisasi berkelanjutan ke tingkat Cabang dan Ranting, agar Kuema semakin dikenal dan digunakan dalam kegiatan besar Muhammadiyah, menggantikan penggunaan produk dari brand luar.” Ujar Ustadz Taufik Hidayanto, A.Md., Wakil Ketua PCM Wonokromo.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa saat ini kuema telah memproduksi beragam jenis kue, salah satunya kue mirip brand roti ternama, seharga Rp3.000, yang bisa disandingkan dengan olahan kue basah masyarakat sekitar dalam acara kegiatan Muhammadiyah.
“Mulai Agustus, rumah produksi dan display KUEMA akan dipindahkan ke kawasan Peneleh, dengan target memperluas pasar tak hanya di lingkungan Muhammadiyah, tetapi juga masyarakat umum.” Ungkapnya.
Kedua, Toyaa, Minuman Kekinian Muhammadiyah; Produk inovatif ini sudah hadir di empat lokasi strategis; UMSurabaya, Smamda, Mudipat, dan Gadung, serta akan segera hadir di Spemma.
“Toyaa kini juga hadir dalam bentuk booth mobile untuk menjangkau lebih banyak konsumen.” Katanya.
Inovasi terus dilakukan, termasuk penambahan varian minuman teh seharga Rp4.000 serta peluncuran menu baru berupa rice bowl yang telah rutin terjual sekitar 70 cup per hari di Smamda dengan harga Rp15.000.
Ketiga, Pom Migor, Agen Minyak Curah Muhammadiyah; Bekerjasama dengan PUSKUD, PDM Surabaya meluncurkan program Pom Migor (Minyak Goreng Curah Berkualitas) dengan harga kompetitif Rp16.500/liter, menggunakan minyak kualitas CP8 yang lebih baik kualitasnya dari yang sudah beredar dipasaran.
“Pom Migor telah hadir di beberapa titik strategis seperti Tambaksari, Peneleh, dan Tandes. Investasi awal sekitar Rp35–36 juta meliputi mesin Pom Migor, tangki 1.000 liter, dan garansi perawatan 6 bulan. Lokasi ideal minimal 2m x 3m, disarankan berada di area padat seperti pasar tradisional.” Jelasnya.
Keempat, Distributor Center Muhammadiyah (DC-MU); Dalam waktu dekat, akan hadir Distributor Center-MU sebagai pusat suplai kebutuhan toko-toko kelontong Muhammadiyah di wilayah Surabaya dan Gresik.
“DC-MU diharapkan mampu memperkuat rantai distribusi barang dengan harga bersaing sekaligus mendukung ekonomi internal Persyarikatan.” Ulasnya.
Keempat, Lazismu, Pilar Filantropi Umat; Dalam forum ini juga disampaikan peran strategis Lazismu Surabaya yang terus mendorong program-program sosial melalui beberapa pilar utamanya:
1. Pendidikan (beasiswa)
2. Kesehatan
3. Ekonomi
4. Sosial
Penyaluran bantuan dilakukan berdasarkan rekomendasi PCM, namun penting disadari bahwa Lazismu tidak memiliki sumber dana tetap. Maka diperlukan program-program kreatif fundraising agar bisa menjangkau lebih banyak penerima manfaat, termasuk dengan melibatkan penerima manfaat untuk ikut mempromosikan programnya.
“Rakor ini menjadi wadah konsolidasi dan pemetaan potensi usaha Muhammadiyah di Surabaya.” Pungkasnya.
Dengan penguatan sinergi antara PCM, MEBP, dan LP-UKM, diharapkan geliat ekonomi umat berbasis nilai-nilai Islam dan kemandirian terus tumbuh serta memberi manfaat luas, tak hanya di internal Persyarikatan tetapi juga bagi masyarakat umum. (Taufik).














