Surabaya, liputanmu – Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya ungkap jejak penerus KH. Mas Mansur, Ketua Umum PP Muhammadiyah periode awal, asli Sidoresmo Wonokromo Surabaya.
Dalam perjalanan dakwah Masjid Al-Mufidah dan Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Surabaya terdapat sumbangsih dari keluarga KH. Mas Mansur dari awal perjuangan sampai hari ini.
Mengawali sambutannya, Bendahara PDM Kota Surabaya Ustadz Musa Abdullah menyampaikan permohonan doa kepada semua yang hadir, untuk Ketua PCM Wonokromo yang sedang melaksanakan ibadah haji 1445 H bersama KBIHU PDM Kota Surabaya.
“Dr. Arfan Fahmi Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Wonokromo adalah salah satu cucu KH. Mas Mansur, yang sampai hari membersamai perjuangan dakwah Muhammadiyah Wonokromo, melanjutkan misi KH. Mas Mansur.” Ujarnya
Dia kemudian mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar KH. Mas Mansur yang terus merawat semangat dakwah dan jalinan silaturrahim dengan Muhammadiyah.
Dia menjelaskan bahwa bagaimana cerita perjuangan Sekolah Karakter SDM 24 Surabaya masa lalu. PDM Surabaya berusaha membantu merayu keluarga pemilik rumah (Ustadz Fahmi salah ahli faris) yang notabene masih keturunan KH. Mas Mansur untuk menjual ke SDM 24 Surabaya dengan pembayaran secara bertahap alias kekeluargaan.
“Selain itu, peran wali murid yang hebat yang mampu kolaborasi sehingga bisa terbangun dan berkembang dengan baik. Sekolah (baik itu guru-karyawan, siswa, wali murid, warga lingkungan sekolah), majelis, persyarikatan bisa bersinergi maka akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa.” Ungkapnya
Dia menambahkan PCM Wonokromo hari ini sudah melakukan lompatan yang sangat luar biasa dengan program dan komposisi pimpinan yang enerjik dan visioner. Kemudian dilanjutkan dengan membaca pantun motivasi yang ditujukan kepada anak-anak yang telah diwisuda.
“Kami mengingatkan tentang pesan KH. Ahmad Dahlan bahwa pendidikan harus berlandaskan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Sampai-sampai Albert Einstein berpesan khusus tentang agama; Ilmu pengetahuan tanpa agama timpang, agama tanpa ilmu pengetahuan adalah buta.” Terangnya
Ia lantas menegaskan bahwa Ini bagian dari usaha Muhammadiyah untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana amanah di Pembukaan UUD 1945.
“Terakhir, Ikhlaslah dalam mengabdi, untuk mewujudkan generasi penerus Nabi Muhammad SAW”. Tandasnya (BMR)