Surabaya, liputanmu – Tiga siswa Sekolah Berbasis Pesantren SMP Muhammadiyah 4 (Spempat) Gadung Surabaya diundang siaran RRI Pro 1, hari Ahad 4 Agustus 2024. Dalam tajuk program MOMINS (Momen Inspirasi), Ayu Azza, Syawalia Zahra Afiqa, dan Vanessa Angelica berbagi tips dan rahasia suksesnya.
“Orang tua selalu mendukung segala kegiatan positif yang saya lakukan. Bahkan pada saat titik terendah, gagal mendapatkan juara, mereka selalu memotivasi.” ujar Vanessa Angelica, siswa kelas 8 yang juga alumni Sekolah Karakter SDM 24 Surabaya.
Selain motivasi orang tua, dukungan sekolah terhadap prestasinya juga sangat berperan besar. Ia mengaku bahwa guru-guru di sekolah selalu membimbingnya hingga ia menemukan bakat dan keterampilannya.
”Bakat anak-anak diasah di sekolah. Sekolah memberikan pendampingan pada saat akan mengikuti lomba.” Imbuhnya.
Sementara itu, Syawalian Zahra Afiqa siswa kelas 9 ini menyampaikan bahwa bakat terbesarnya di bidang penulisan. Baca puisi dan syair menjadi kesenangannya.
“Sekolah sering mengikutkan lomba sesuai dengan bakat siswanya. Dukungan dan motivasi dari guru membuat kami bersemangat.” Ujarnya.
Selanjutnya, siswa yang akrab disapa Afiqa ini, tidak jarang ia gagal pada saat lomba. Kekalahan dan kegagalan pada saat mengikuti lomba selalu ia jadikan pelajaran.
“Tentunya saya beserta guru pendamping di sekolah selalu mengevaluasi jika menemui kegagalan dalam partisipasi lomba. Dari evaluasi itu, kami ambil pelajaran untuk dapat lebih baik lagi.” Ungkapnya.
Selanjutnya, Ayu Azza juga tak mau kalah, Ia juga menerangkan beberapa tips prestasinya. Siswa yang berprestasi dalam bidang tartil dan tahfiz ini membeberkan upayanya ketika akan mengikuti lomba.
“Persiapan lomba pastinya sepekan sebelum keikutsertaan. Guru pendamping all out untuk persiapan lomba.” Jelas penuh semangat Ayu yang juga alumni Sekolah Karakter SDM 24 Surabaya.
Sementara itu, Sari Julia, presenter RRI Pro 1, mengapresiasi prestasi siswa Spempat. Menurutnya dalam usia yang masih belia, siswa-siswa ini sudah mampu berprestasi di berbagai bidang.
“Yang saya salut ini yang ikut bela diri Tapak Suci. Perempuan biasanya jarang tertarik pada bidang bela diri, namun ini malah berprestasi.” Ungkapnya.
Ia kagum atas capaian Ayu Azza dan Afiqa. Menurutnya ketika siswa sudah bersekolah di sekolah umum, jarang sekali yang sangat berminat pada bidang hafalan Alquran.
“Teman-teman ini malah prestasinya di bidang hafalan Al-Qur’an dan tartil, luar biasa ya. Apalagi kalau ikuti lomba persiapannya juga singkat.” Tambahnya.
Di akhir sesi, setiap siswa ditanya tentang cita-citanya. Afiqa tertarik ingin menjadi presenter. Ia terkesan dengan profesi itu karena bisa tampil di depan banyak orang.
Lain lagi cita-cita Vanessa. Ia tertarik menjadi dokter. Cita-cita itu katanya, dapat membantu orang-orang yang sedang sakit.
Pun yang diutarakan Ayu Azza. Ia tertarik untuk menjadi guru. Menurutnya, jadi guru itu asyik. Dengan profesi itu, ia dapat berinteraksi dengan banyak anak serta berusaha untuk memajukan pendidikan Indonesia.
“Saya pilih profesi itu karena suka sama anak-anak dan dulu mama saya juga pernah berprofesi menjadi guru PAUD.” Pungkasnya. (Humas/Taufiq).