Surabaya, liputanmu – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mulyorejo memiliki amal usaha di bidang Pendidikan. Mulai dari TK Aisyiyah hingga SMA Muhammadiyah ada semua. Ada 4 TK yang dikelolah oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Mulyorejo. Ada SD Muhammadiyah 8 dan SD Muhammadiyah 18, SMP Muhammadiyah 10 dan SMA Muhammadiyah 7. Baik SD, SMP, maupun SMA dalam kondisi yang sangat sehat.
Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mulyorejo memulai melakukan pembinaan agar kondisi sekolah semakin sehat. Kegiatan pembinaan yang pertama ini diikuti guru dan karyawan SMP Muhammadiyah 10 dan SMA Muhammadiyah 7. Hadir dalam kegiatan ini, Ketua PCM Mulyorejo, Wakil Ketua PCM Koordinator Bidang Dikdasmen, dan Pimpinan Majelis Dikdasmen dan PNF. Sabtu (24/8/2024).
Dalam sambutannya, Ustadz Moch. As’ad, S.Sos., Pimpinan Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Mulyorejo menyampaikan tujuan diadakan pembinaan ini. Banyak guru dan karyawan yang masih belum mengetahui regulasi tentang pendidikan.
“Melalui pembinaan secara berkelanjutan ini, maka warga sekolah, baik itu pimpinan, guru, juga karyawan akan memahami regulasi dalam melaksanakan Amal Usaha Pendidikan di Muhammadiyah.” Tuturnya penuh semangat.
Ia kemudian menceritakan bahwa pembinaan guru dan karyawan di PCM Mulyorejo langsung dibuka oleh Ustadz Mudji Basuki, S.Pd. Sebelum membuka, Wakil Ketua PCM Mulyorejo Bidang Dikdasmen ini memberikan ucapan selamat kepada Kepala SMP Muhammadiyah 10 yang telah membuat aula baru ini.
”Kami ucapkan selamat kepada Kepala SMP, para guru dan karyawan. Hari ini kita telah menempati aula baru yang berkapasitas 250. Semoga aula ini membawa kemanfaatan dan keberkahan.” Ujarnya.
Ia lantas menyampaikan harapannya agar SMP selalu menyediakan aula ini untuk agenda kegiatan Muhammadiyah maupun ortom yang lain. Dengan demikian, aula ini kebermanfaatannya semakin besar, juga akan memberikan keberkahan untuk SMP Muhammadiyah 10.
Sementara itu, Ketua PCM Mulyorejo, Ustadz Drs. Najib Sulhan, MA., yang juga CEO PT Rumah Menulis Al-Qolam memberikan materi tentang “Mewujudkan Sekolah Berdaya Tarik”. Untuk mengawali materi, memberikan pertanyaan kepada peserta tentang kurikulum merdeka.
“Sesungguhnya arah kurikulum merdeka itu ke mana? Masih banyak guru yang belum memahami arahnya.” Tuturnya.
Setelah mendapatkan satu jawaban. Najib Sulhan memberikan pemaparan tentang arah dari kurikulum merdeka.
“Minimal ada empat hal yang perlu mendapatkan perhatian dari kurikulum merdeka. Bahkan kurikulum merdeka ini memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi sekolah swasta, terutama di Muhammadiyah.” Paparnya.
“Pertama, Kurikulum merdeka membuka peluang agar sekolah memiliki kemandirian. Kedua, Sekolah mampu mengembangkan potensi yang ada di setiap murid. Ketiga, Menyiapkan lulusan yang berdaya saing. Keempat, Sekolah membuat pembeda dengan branding dan value.” Tambahnya.
Selanjutnya sekitar satu jam, Najib Sulhan yang juga sebagai Head of Alazka Training Center (ATC) Surabaya memaparkan tentang lima langkah menjadi sekolah berdaya tarik.
“Pertama, Membangun rasa bangga bagi warga sekolah dan bisa menyuarakan kebanggaan itu.” Ungkapnya.
Kedua, Membuat aturan yang jelas, tegas, dan tega dalam bersikap.
Ketiga, Memiliki SDM yang unggul, unik, dan berdaya.
Keempat, Mampu bersinergi, membangun jejaring dan berkolaborasi.
“Yang terakhir, Kelima, memberikan layanan yang prima dan unggul.” Terangnya dengan penuh semangat.
Pada kesempatan tersebut, Najib Sulhan memberikan 4 judul buku yang ditulisnya kepada para peserta yang aktif. Mereka sangat antusias sehingga yang diagendakan selesai pukul 12.00 harus tambah waktu hingga 12.30. (Najib Sulhan).