Ngaji Isuk Edisi 8; Dua Kesendirian Manusia
Oleh Ustadz Muhammad Barid Sadan, M.Pd.I.
(Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonokromo)
Setiap manusia pernah dan akan mengalami hidup sendiri tidak ada saudara atau teman yang menemaninya; Pertama, Ketika manusia berada dalam kandungan ibunya. Saat itulah manusia menerima amanah kehidupan untuk mengesakan dan menghambakan diri kepada Allah subhanahu wata’ala. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-A’raf ayat 172 :
وَاِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْٓ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَاَشْهَدَهُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۗ قَالُوْا بَلٰىۛ شَهِدْنَا ۛاَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَۙ
Artinya :“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.”
Demikianlah tujuan Allah SWT, menciptakan manusia hanyalah untuk beribadah kepada-Nya. Allah berfirman dalam QS. Az-Zariyat ayat 56 :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya :“Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Sampai waktu yang telah ditentukan yaitu sampai ajal menjemputnya QS. Al-Hijr ayat 99 :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتّٰى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنُ
Artinya :“Dan sembahlah Tuhanmu sampai yaqin (ajal) datang kepadamu.”
Kedua, Ketika manusia berada dalam alam barzah, untuk mempertanggungjawabkan atas Amanah kehidupan yang telah dia terima saat kesendirian yang pertama. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
فِى الْقَبْرِ إِذَا قِيلَ لَهُ مَنْ رَبُّكَ وَمَا دِينُكَ وَمَنْ نَبِيُّكَ
Artinya :“Di dalam kubur akan ditanyakan siapa Rabbmu, apa agamamu, dan siapa nabimu.” (HR. Tirmidzi, Bukhari dan Muslim).
Pada saat itu Allah subhanahu wata’ala akan meneguhkan orang-orang yang beriman dalam QS. Ibrahim ayat 27 :
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ
Artinya :“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang dhalim dan berbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27).
Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh. Hal ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW :
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « الْمُسْلِمُ إِذَا سُئِلَ فِى الْقَبْرِ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، فَذَلِكَ قَوْلُهُ ( يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِى الآخِرَةِ)
Artinya :“Dari Al-Bara’ bin ‘Azib, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang muslim ditanya di dalam kubur, ia akan berikrar bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat: ‘Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” (HR. Bukhari).