Pacitan, liputanmu – Dalam rangka tingkatkan kualitas layanan Amal Usaha Muhammadiyah Kesehatan (AUMKES), Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur gelar Kunjungan Kerja ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pacitan. Kegiatan ini juga dalam rangka turun ke bawah (Turba) guna meninjau langsung perkembangan Amal Usaha Kesehatan Muhammadiyah di Daerah tersebut. Sabtu (17/05/2025).
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketua MPKU PWM Jatim, Dr. Mundakir, S.Kep, Ns, M.Kep, FISQua. Kehadirannya disambut hangat oleh jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pacitan dan jajaran Pengelola Klinik PKU Muhammadiyah Pacitan.
Turut hadir dalam acara tersebut, jajaran MPKU PWM Jatim; Rudi Utomo Wakil Sekretaris, dr. Abdul Manaf Ketua Bidang Pengembangan Klinik, Edy Yusuf, M.Kes., Ketua Bidang Pengembangan SDI, serta Munadi, S.Kep., Ns., Anggota Bidang Pengembangan SDI.
Rombongan tiba di Pacitan sekitar pukul 12.30 WIB dan langsung mengunjungi Klinik PKU Muhammadiyah Pacitan yang terletak strategis di Jl. Maghribi No. 41 B Arjowinangun, Pacitan.
Klinik yang berdiri sejak tahun 1986 ini, merupakan satu-satunya Amal Usaha Kesehatan Muhammadiyah di Wilayah Pacitan. Menempati lahan seluas 1.800 m², bangunan klinik masih berdiri kokoh dan menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat dengan orientasi dakwah dan profesionalisme.
Rombongan MPKU PWM Jatim disambut oleh Ketua MPKU PDM Pacitan Sutarjo, Kepala Klinik dr. Sukamto, serta Ketua dan Sekretaris PDM Pacitan. Mereka kemudian berkeliling melihat fasilitas dan kondisi bangunan klinik sebelum melanjutkan dengan sesi diskusi selama sekitar 30 menit.
Kegiatan diawali dengan diskusi yang berlangsung hangat, membahas berbagai topik penting tentang tren kunjungan pasien, tantangan pengelolaan kapitasi BPJS, dan tantangan pengembangan layanan. Diskusi pun sempat terhenti, ketika Sekretaris PDM Pacitan mengajak rombongan untuk melanjutkan pembicaraan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pacitan.
Kemudian, acara dilanjutkan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pacitan, yang beralamat di Jalan HOS Cokroaminoto No.15, dengan diawali pembukaan resmi, pembacaan Basmalah, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta lagu kebesaran Muhammadiyah “Sang Surya”.
Dalam sambutannya, Ketua PDM Pacitan, Ustadz Suprayitno Ahmad, M.Pd.I., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas Kunjungan Kerja MPKU PWM Jatim ke daerahnya. Ia menegaskan komitmen PDM Pacitan untuk terus mengembangkan pelayanan kesehatan melalui Klinik PKU Muhammadiyah. Bahkan, di periode kepemimpinannya saat ini, PDM melalui MPKU PDM Kabupaten Pacitan, tengah merintis pendirian klinik baru di wilayah Ngadirojo.
“Di PCM Ngadirojo, kami sudah memiliki lahan seluas 4.000 m², dan sudah ada bangunannya. Jumlah penduduk di kecamatan ini berdasarkan data BPS 2024 mencapai 48.345 jiwa, namun hanya terdapat dua puskesmas dan empat apotek. Ini menjadi potensi besar untuk pendirian Klinik Pratama Rawat Inap Muhammadiyah.” Tuturnya.
Menutup sambutannya, Ustadz Suprayitno menukil nasihat KH. Ahmad Dahlan, “Dadiyo Kyai sing berkemajuan”, yang artinya “Jadilah kiai yang berkemajuan.”
“Pesan tersebut mengandung semangat untuk menjadi tokoh agama yang progresif, luas wawasan, adaptif terhadap zaman, serta tekun dalam bekerja demi kemajuan Muhammadiyah.” Tegasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut juga, Dr. Mundakir, menyampaikan bahwa Kunjungan Kerja ke Pacitan merupakan bagian dari program rutin MPKU Jawa Timur, dalam rangka pembinaan dan pendampingan Amal Usaha Kesehatan Muhammadiyah di Daerah.
“Kami selama ini memantau Klinik PKU Muhammadiyah Pacitan melalui ‘ibu asuh’-nya, yakni RSU Aisyiyah Ponorogo. Namun hari ini, kami hadir langsung untuk melihat perkembangan secara nyata dan berdialog langsung.” Ujar Mundakir yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya).
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa keberhasilan sebuah Klinik Muhammadiyah bergantung pada tiga pilar utama, yakni Pertama, Adanya pejuang yang ngeloni, yakni individu atau tim yang secara konsisten dan profesional mengelola klinik dengan penuh tanggung jawab, termasuk PDM sebagai pendiri, MPKU sebagai penyelenggara, dan Kepala Klinik sebagai pelaksana teknis.
“Kedua, tata kelola harus dijalankan secara profesional. Setiap unsur, pendiri, penyelenggara, dan pengelola, harus memahami fungsi dan peran masing-masing serta mampu bekerja dalam sinergi dan satu visi untuk mengembangkan AUMKES.” Tegasnya.
Ketiga, Klinik harus dibangun dan dijalankan dengan dasar nilai (value) yang kokoh.
“Bekerja di Klinik PKU Muhammadiyah itu bukan semata-mata mencari nafkah, tetapi bagian dari ibadah dan dakwah. Maka, harus ditanamkan niat yang benar. Soal rezeki, Allah SWT yang akan mengatur.” Tandasnya.
Ia juga menekankan bahwa MPKU PWM Jatim akan memberikan pendampingan dan dukungan penuh terhadap rencana pendirian Klinik Pratama Rawat Inap di PCM Ngadirojo.
Ia menyebut bahwa inisiatif seperti ini merupakan bentuk nyata dari spirit berkemajuan yang diwariskan oleh pendiri Muhammadiyah.
“Kami siap mendampingi dari tahap perencanaan hingga operasional. Semoga klinik baru ini, kelak menjadi pilar penting pelayanan kesehatan berbasis dakwah Muhammadiyah di Wilayah Selatan Jawa Timur.” Pungkasnya.
Kegiatan Kunjungan Kerja MPKU PWM Jatim ke Pacitan ini, tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan evaluasi, tetapi juga momentum untuk menguatkan kolaborasi, memperkuat semangat dakwah, serta menanamkan kembali nilai-nilai spiritual dalam pengelolaan layanan kesehatan Muhammadiyah.
Dengan adanya sinergi dan semangat berkemajuan, serta langkah-langkah strategis untuk memajukan AUMKES Muhammadiyah di wilayah-wilayah pelosok pun menjadi lebih nyata dan terukur. (AW).














