Mojokerto, liputanmu – Upaya bekali siswa dengan pondasi dan nilai-nilai kepemimpinan yang penuh keteladanan, Sekolah Unggul dan Berkarakter SMA Muhammadiyah 3 (Smamga) Gadung Surabaya gelar Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) di Pacet Kabupaten Mojokerto. Jum’at, (17/10/2025).
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh khidmat diikuti oleh Siswa Kelas X Smamga Gadung Surabaya dengan menghadirkan narasumber yang profesional dan berpengalaman, salah satunya adalah Ustadz Salman Alfarisi BMR, S.H.I., Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo, yang menyampaikan tentang kepemimpinan.
Dalam paparannya, Ustadz Salman Alfarisi BMR, menyampaikan bahwa dakwah terbaik adalah keteladanan, sedangkan keteladanan adalah kepemimpinan terbaik. Pemimpin yang penuh keteladanan akan memberikan manfaat yang terbaik untuk kesejahteraan umat.
Ia lantas menukil salah satu firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
لَقَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا
Artinya :“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 21).
“Melalui surat ini, Allah SWT menegaskan bahwa keteladanan kita adalah Rasulullah Muhammad SAW, teladan yang sempurna dalam segala aspek, baik kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, agama, bahkan bangsa dan negara.” Tegasnya.
“Ini yang menyampaikan Allah SWT, garansi langsung dari Allah SWT, maka mari kita jadikan Rasulullah Muhammad SAW adalah satu-satunya teladan kehidupan kita, insyaAllah kita akan bahagia dunia dan akhirat.” Imbuhnya.
Ia kemudian menegaskan bahwa selain digaransi oleh Allah SWT, Nabi Muhammad SAW juga memberikan penegasan bahwa jikalau ingin mendapatkan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat, maka jadikan 2 hal ini sebagai pedoman dalam kehidupan, yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW juga bersabda:
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ [رواه مالك]
Artinya: “Aku telah meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara, selama-lamanya tidak akan tersesat jika kamu sekalian senantiasa berpegang kepada keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR. Malik).
“Ini sangat jelas, apa yang menjadi keinginan kita, yang selalu kita baca dalam doa, yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, maka berpeganglah pada dua hal tersebut.” Tandasnya.
4 Sifat Utama Pemimpin Penyelamat Negeri Tercinta Indonesia
Empat Sifat Utama (Sifat Wajib) yang dimiliki oleh Rasulullah SAW sebagai teladan sempurna bagi seluruh umat manusia.
“Jadi, empat sifat utama Rasulullah SAW ini adalah wajib dimiliki, kalau kita ingin mengambil bagian menyelamatkan negeri kita tercinta. Karena Rasulullah Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT sebagai uswatun hasanah (teladan terbaik).” Ungkapnya.
Keteladanan beliau, lanjut Ustadz Salman, terangkum dalam empat sifat dasar yang wajib dimiliki oleh setiap rasul, yang dikenal sebagai Sifat Wajib Rasul: Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathanah.
“Sifat-sifat inilah yang menjadi fondasi utama dalam kepemimpinan, komunikasi, dan integritas beliau.” Katanya.
Pertama, Siddiq (Benar); Siddiq berarti benar, jujur, dan selalu berkata yang hak. Sifat ini mencakup kejujuran dalam perkataan maupun perbuatan. Nabi Muhammad SAW tidak pernah berbohong, bahkan sebelum beliau diangkat menjadi Rasul, masyarakat Mekah telah memberinya julukan Al-Amin (yang dapat dipercaya) karena kejujuran beliau yang tak tertandingi.
“Intinya adalah kejujuran beliau adalah bukti kebenaran risalah yang beliau sampaikan. Alangkah baiknya negara tercinta kita ini, kalau para pemimpinnya penuh kejujuran.” Tegasnya.
Kedua, Amanah (Dapat Dipercaya); Amanah berarti dapat dipercaya dan bertanggung jawab penuh atas segala yang diembankan kepadanya. Rasulullah SAW adalah figur yang memegang teguh amanah, baik dalam urusan pribadi, bisnis, maupun kenegaraan. Beliau tidak pernah mengkhianati janji atau tugas, menjadikannya tumpuan kepercayaan bagi kawan maupun lawan.
“Nah, kepercayaan (Amanah) adalah inti dari kepemimpinan yang berhasil dan etika bisnis yang sehat. Kalau pemimpin negeri ini jujur, maka kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan menjadi modal besar dalam membangun kesejahteraan.” Katanya.
Ketiga, Tabligh (Menyampaikan); Tabligh berarti menyampaikan seluruh wahyu dan risalah dari Allah SWT kepada umat manusia. Rasulullah SAW tidak pernah menyembunyikan atau mengurangi satu pun ajaran yang diwahyukan kepadanya, meskipun ajaran itu berat atau bertentangan dengan kebiasaan masyarakat saat itu. Beliau menyampaikan risalah ini dengan jelas, penuh kesabaran, dan hikmah.
“Sifat ini menekankan pentingnya komunikasi yang jujur dan penyampaian kebenaran secara utuh. Pemimpin yang baik harus terbuka, transparan dalam kepemimpinannya sehingga melahirkan kepercayaan secara penuh dari masyarakat.” Ulasnya.
Keempat, Fathanah (Cerdas dan Bijaksana); Fathanah berarti cerdas, bijaksana, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sifat ini membuktikan bahwa Rasulullah SAW mampu berargumen dengan kaum penentang, memecahkan masalah kompleks dalam masyarakat (seperti peristiwa peletakan Hajar Aswad), dan menyusun strategi dakwah maupun kenegaraan yang efektif.
“Kecerdasan beliau bukan hanya kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan spiritual dan emosional. Kecerdasan adalah modal untuk menghadapi tantangan dan memimpin dengan solusi yang terbaik.” Tandas Ustadz Salman yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Lembaga Pembinaan Haji dan Umroh (LPHU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini.
“Keempat sifat ini membentuk karakter Rasulullah SAW yang sempurna dan tak bercela, menjadikannya pedoman abadi bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari.” Pungkasnya. (Humas/Gus).














