Surabaya, liputanmu – Sekolah Berbasis Pesantren SMP Muhammadiyah 4 (Spempat) Gadung Surabaya Gelar Rapat Awal Tahun Ajaran 2024-2025. Rapat awal tahun ini dihadiri oleh guru, karyawan, pembina tartil, dan pembina ekstrakurikuler SMPM 4 Gadung Surabaya.
Hadir juga Ustadz Dr. Arfan Fahmi, M.Pd., Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Wonokromo dan Ustadz Ir. Luqman Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonokromo (PCM) Wonokromo.
Mengawali sambutannya, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Wonokromo Ustadz Dr. Arfan Fahmi, M.Pd., menyampaikan tentang tiga pilar dalam pendidikan.
“Tiga pilar itu, niat karena Allah SWT. Kalau kita semua niatnya sama, usaha kita akan dipermudah.” Ujarnya.
Selain itu, harus melihat strategi tujuannya atau goal setting sehingga menjadi kenyataan. Yang terakhir, yaitu evaluasi, refleksi, tindak lanjut. Dari kegiatan itu nanti terbit perbaikan-perbaikan pada program sekolah.
“Pendidikan adalah bisnis janji dan melayani. kita sebagai guru harus berusaha menepati.” Imbuhnya.
Sementara ditempat yang sama, Ustadz Ir. Luqman Ketua PCM Wonokromo menyampaikan bahwa anak adalah makhluk ciptaan Allah yang punya nilai untuk dapat melakukan kompetisi.
“Tugas sekolah harus menyiapkan alumninya yang berdaya saing unggul sehingga dapat dilihat oleh masyarakat luas.” Tuturnya.

Ia lantas menjelaskan bahwa keunggulan itu tidak hanya dalam hal prestasi akademik saja, namun dapat dilihat dari empatinya kepada lingkungan sosial.
“Kurikulum Merdeka di Sekolah harus dapat diramu sedemikian rupa. Guru harus tahu potensi siswanya sehingga keunggulan tiap siswa dapat terpantau dan melejit. Tes diagnostik harus selalu diterapkan.” Imbuhnya.
Selanjutnya, Ir. Luqman juga mengingatkan tentang infrastruktur sekolah juga harus diperhatikan untuk melejitkan prestasi siswa itu. Semuanya harus berkolaborasi untuk menciptakan tujuan akhir yang diharapkan.
“InsyaAllah tanggal 17 Agustus 2024, akan dilakukan peletakan batu pertama, Gedung Muhammadiyah Tahfidz Centre (MTC). Tujuannya untuk mendukung visi SMP Muhammadiyah 4 Surabaya sebagai “Sekolah Berbasis Pesantren.” Tandasnya. (Humas/Taufik)