Gresik, liputanmu – Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah melakukan sosialisasi Kurikulum ISMUBA tahun 2024. Sesungguhnya materi ISMUBA menjadi keunggulan bagi sekolah-sekolah di Muhammadiyah. Tinggal bagaimana menjadikan materi itu berdaya tarik dan berdampak positif, terutama dalam penanam nilai-nilai moral-keagamaan. Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik gelar Penulisan Buku Lembar Kerja ISMUBA, dalam rilisnya Kamis, 8 Agustus 2024.
Majelis Dikdasmen & PNF PDM Kabupaten Gresik yang membidangi ISMUBA, yang kini sebagai Kaprodi PAI Universiotas Muhammadiyah Gresik, Noor Amirudin, M.Pd. bergerak cepat untuk merespon perubahan kurikulum ini. Menurutnya, materi ISMUBA adalah keunggulan pembeda dengan sekolah-sekolah lain.
“Ketika materi ISMUBA dikemas dengan sebaik-baik strategi maka menjadi keunggulan nyata. Bahkan mampu membentuk kepribadian unggul bagi setiap murid, inilah value.” Tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa untuk bisa mewujudkan pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kurikulum yang ada, Dikdasmen dan PNF Kabupaten Gresik meminta Ketua Forum Silaturrahim Kepala Sekolah dan Madrasah (FOSKAM) SD Muhammadiyah Kabupaten Gresik, mengadakan penulisan buku lembar kerja ISMUBA.
Ketua Foskam, M. Nor Qomari, S.Si. mendatangkan Ustadz Drs. Najib Sulhan, MA., untuk mendampingi guru-guru SD Muhammadiyah dalam penulisan buku Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Ustadz Najib Sulhan memberikan motivasi kepada para penulis sebelum membimbing guru dalam penyusunan buku lembar kerja Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,
“Menulis bukan sekedar kemampuan, tetapi kemauan dengan niat yang kuat. Untuk kesempurnaan tulisan, maka jam terbang sangat menentukan.” Ujarnya.
Lebih lanjut, Najib Sulhan memaparkan tentang alasan mengapa dirinya menulis dan hingga kini sudah ada lebih dari 70 buku yang sudah diterbitkan di 12 penerbit di Indonesia.
“Bahwa menulis itu perintah Allah, merupakan budaya ulama, memaksimalkan amanah, mengabadikan gagasan/pesan, tinggalkan jejak karya, menjadikan ilmu lebih bermanfaat, mengetuk pintu pejabat, menjadi personal branding, alat berkompetisi, mendapatkan penghargaan, dan tidak kalah penting dapat income pasif.” Ungkapnya.
Motivasi itu untuk mendorong para penulis tahu manfaat yang didapatkan dan segera bisa menuntaskan amanah menulis ini. Najib Sulhan juga mengajak para penulis untuk membongkar hambatan menulis.
“Ada empat hal yang sering menghambat seseorang saat ingin menulis; Pertama, merasa takut dan kurang percaya diri. Kedua, merasa tidak ada ide dan kurang waktu. Ketiga, seringnya dikoreksi sebelum selesai. Keempat, banyak terbelenggu aturan.” Terang Najib yang juga sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mulyorejo.

Ia lantas menjelaskan, saat memulai menulis lembar kerja, harus merujuk pada kurikulum ISMUBA yang sudah disosialisasikan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Ada 4 hal yang perlu diperhatikan ketika menulis Buku Lembar Kerja Kemuhammadiyahan, tentang sejarah pendirian, manhaj atau ideologi, organisasi, dan amal usaha.” Katanya.
Sementara untuk materi Al-Islam ada lima hal yang akan menjadi perhatian, yaitu Al-Qur’an, Akidah, Akhlak, Fiqih, dan Tarikh. Untuk memudahkan teknik penulisan, maka 8 penulis dari utusan sekolah yang berbeda diberikan template lembar kerja ISMUBA 2024 sesuai Kurikulum Merdeka.
“Sekitar tiga jam penulis menuangkan materi pada template yang sudah disiapkan. Mereka betul-betul fokus, ingin bisa mewujudkan impian membuat lembar kerja ISMUBA sendiri.” Tegasnya.
Selain ada buku teks dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Majelis Dikdasmen dan PNF bisa menyandingkan dengan lembar kerja yang berbasis pada aktivitas.
“Target selesai penulisan buku, tanggal 20 Agustus 2024. Buku siap cetak awal bulan September 2024. Inilah bentuk kesungguhan Majelis Dikdasmen & PNF PDM Kabupaten Gresik untuk menjadikan materi ISMUBA unggulan di Muhammadiyah.” Pungkasnya. (Humas/Najib).