Ngaji Isuk Edisi 1: Keluarga Adalah Masa Depan.
Oleh Ustadz Muhammad Barid, M.Pd.I.
(Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonokromo)
Bersyukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sejak kita belum lahir hingga besok kita dikumpulkan di surga bersama keluarga. Salah satunya adalah Allah SWT pilihkan kita, ayah ibu yang hebat untuk kita. Beliau telah menyayangi, merawat, membimbing dan mendidik serta mengajar ilmu kepada kita. Sehingga ilmu itu bisa kita rasakan kebermanfaatannya, semoga menjadi pahala yang terus mengalir untuk bapak ibu kita, Aamiin.
Setiap keluarga mengharapkan kebahagiaan dalam hidupnya, baik di dunia maupun akhirat. Namun semuanya itu sangat bergantung bagaimana keluarga bisa membawa kebahagiaan atau justru sebaliknya keluarga akan membawa kepada kesengsaraan hidup terlebih kesengsaraan hidup di akhirat.
Surga ‘Adn menanti keluarga yang shalih, baik dari ayah ibu maupun anak cucu. Mereka masuk bersama-sama, dan malaikat menyambutnya dari segala pintu dengan mengucapkan selamat atas kesabaranmu bersama keluarga dalam keshalihan kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Ra’d ayat 23 :
جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ
Artinya :“(yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu”.
Dalam QS. Ar-Ra’d ayat 24, Allah SWT mengingatkan kita :
سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ
Artinya :“(sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu”.
Ayah yang beriman dan diikuti keimanannya oleh anak cucunya, maka mereka akan dikumpulkan di surga. Demikian Allah SWT sampaikan didalam Al-Qur’an surat Ath-Thur ayat 21 :
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۚ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ
Artinya :“Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya”.
Keshalihan yang diusahakan oleh ayah dan ibu untuk anak-anaknya akan membuahkan pahala yang terus mengalir.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyatakan dalam sabdanya :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya :“Jika seseorang meninggal, seluruh amalannya akan terputus, kecuali tiga: sedekah yang terus mengalir pahalanya, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Kita berdoa kepada Allah SWT dalam QS. Al-Isra’ ayat 24 :
رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ
Artinya :“Wahai Tuhanku! Sayangilah Ayah ibuku sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
Sebaliknya, Neraka pun akan menanti kepada keluarga yang tidak shalih, ayah ibu yang tidak memperhatikan agama anak-anaknya. Mereka dibiarkan dalam kesesatan yang nyata, maka ketika sang anak berada di dalam neraka dan mendapatkan siksaan kemudian sang anak mohon kepada Allah SWT agar orangtuanya, nenek moyangnya ditimpakan adzab dua kali lipat.
Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Ahzab ayat 67 :
وَقَالُوْا رَبَّنَآ اِنَّآ اَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاۤءَنَا فَاَضَلُّوْنَا السَّبِيْلَا۠
Artinya :“Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)“.
Dalam surat yang lain, QS: Al-Ahzab ayat 68 :
رَبَّنَآ اٰتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيْرًا
Artinya :“Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar.”