Surabaya, liputanmu – Dalam atmosfer penuh haru dan semangat masa depan yang membuncah, Ustadz Muhammad Jemadi, MA., Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya berdiri di hadapan para siswa, orang tua, dan guru pada acara Purnasiswa Sekolah Inovatif SD Muhammadiyah 7 Surabaya. Dalam rilisnya Senin 23 Juni 2025.
Dengan suara tenang namun penuh keyakinan, beliau menyampaikan pesan-pesan kehidupan yang sederhana, namun sarat makna, sebuah bekal berharga bagi generasi muda yang siap menapaki fase baru dalam hidup mereka.
“Setiap impian bisa tercapai, asal kita mampu memvisualisasikannya dengan jelas.” Ujar beliau membuka sambutannya.
“Bayangkan keinginanmu. Rasakan seolah-olah sudah tercapai. Lalu perjuangkan dengan sungguh-sungguh.” Pesannya.
Namun, visualisasi saja tidak cukup, Ustadz Jemadi kemudian menegaskan bahwa fondasi sejati dari kesuksesan adalah kekuatan spiritual dan karakter yang kokoh. Beliau menekankan tiga hal utama:
“Pertama, Jaga iman, sebagai pelita yang akan menerangi langkah dalam kegelapan.” Tegasnya.
Kedua, Kuatkan akhlakul karimah; karena budi pekerti adalah mahkota sejati manusia.
Ketiga, Bakti kepada kedua orang tua; sebab ridha mereka adalah ridha Allah, dan doa mereka adalah pintu langit yang terbuka lebar.
Di akhir pesannya, Ustadz Jemadi memberi beberapa nasihat yang menggugah hati, seolah ingin menanamkan nilai-nilai luhur dalam hati setiap anak yang hadir.
“Jangan pernah tinggalkan sholat lima waktu, karena itulah tiang kehidupan.” Tandas Guru Teladan Nasional ini.
Kedua, Dekatlah dengan Al-Qur’an; bacalah, pahami, dan hidupilah, agar Allah memuliakan kita dalam segala hal.
“Ketiga, Pilihlah teman yang selalu membawa kebaikan, sebab pergaulan menentukan arah hidup.” Katanya.
Keempat, Jangan mudah menyerah; karena proses adalah bagian dari kemenangan.
“Dan yang paling penting, jadilah anak kebanggaan orang tua, karena senyum mereka adalah berkah paling tulus dalam hidup ini.” Tandasnya.
Pesan Ustadz Jemadi bukan sekadar wejangan, melainkan pelita yang menuntun langkah anak-anak ini menuju masa depan, masa di mana mereka akan tumbuh bukan hanya sebagai pelajar, tapi sebagai manusia yang utuh: berilmu, beriman, dan berbudi luhur. (Taufiq Hidayanto).