Dampak Berprasangka Buruk
Oleh Ustadz Moh. Helman Sueb, MA.
(Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat Lamongan)
Dalam pergaulan antara sesama, ada istilah to take and give artinya saling memberi dan menerima sudah lazim adanya. Bagi yang sering bergaul, hal ini merupakan pengalaman yang telah menjadi kebiasaan, sehingga menjauhkan diri ketersinggungan dengan pihak lain. Memang bergaul itu, menambah wawasan serta mengasah diri untuk lebih teruji.
Berprasangka buruk itu dilarang, yang dianjurkan adalah berprasangka yang baik. Jika kita berpikir sejenak, ternyata berprasangka baik memiliki pengaruh terhadap kesehatan hati, yang melimpah pada kesehatan jasmani. Berprasangka baik berpengaruh positif terhadap apa yang kita pikirkan dan membuat orang lain merasa dihargai dan menaruh simpati.
Berbeda dengan berprasangka buruk yang dilarang agama, karena sedusta-dusta ucapan yang harus dijauhi.
عن أبي هريرة -رضي الله عنه- أنّ النّبي -صلى الله عليه وسلم- قال: (إيَّاكُمْ والظَّنَّ؛ فإنَّ الظَّنَّ أكْذَبُ الحديث….)
Artinya :“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu : Sesungguhnya Rasulullah Saw. Bersabda : “Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk itu, sedusta-dusta omongan.” (HR. Bukhori).
Berprasangka buruk kepada orang lain, baik yang sudah kenal maupun belum kenal sangat dilarang agama, sebab apa yang diucapkan atau muncul dari perasaan itu, merupakan prasangka yang tidak berdasar, sehingga larangan Nabi SAW, sangat tepat dan dapat mengantarkan seseorang pada sifat yang terpuji.
Berprasangka baik bersumber dari perasaan hati, yang menimbulkan sesuatu yang baik. Jika perasaan hati buruk, maka buruklah prasangka kepada orang lain. Prasangka ini mengakibatkan diri seseorang tidak menghargai orang lain, bahkan sampai pada tingkat menghina karena ditunggangi kesombongan.
Adapun orang yang terbiasa berprasangka buruk, akan dibenci dan tidak dipercaya, dirinyapun terbuang di tengah pergaulan. Bahkan berprasangka buruk itu merupakan suatu dosa.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ
Artinya :“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.” (Al Hujurat : 12).
“Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari pembahasan yang singkat ini, dan dapat menjadi catatan dalam pergaulan untuk dijauhi.”