Saturday, April 19, 2025
Saturday, April 19, 2025
KBAisyiah
tourtravel
toyaaa
sekolahinovatif
lazizmu
smpmu4
airsuli5
previous arrow
next arrow
Shadow

Ketum PP Muhammadiyah, Melarang PTMA Memberikan Gelar Profesor Kehormatan 

Must Read

Purwakarta, liputanmu – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., melarang seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) untuk memberikan gelar profesor kehormatan kepada siapa pun.

Hal ini disampaikan pada saat memberi sambutan dalam acara Pengukuhan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jebul Suroso sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Keperawatan, di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kamis (10/04/2025).

“Pesan kami dari PP Muhammadiyah, PTMA jangan ikut-ikutan kasih gelar profesor kehormatan karena profesor itu melekat dengan profesi dan institusinya, karena itu jabatan.” Ujarnya.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa kendati belum ada surat keputusan tentang hal itu, ia berharap, pesan tersebut dianggap sebagai perintah Ketua Umum PP Muhammadiyah demi marwah dan kekuatan PTMA.

Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini seluruh PTMA telah memiliki 431 profesor setelah dikukuhkannya Prof. Dr. Jebul Suroso sebagai guru besar.

“Dengan bertambahnya guru besar, harus berdampak signifikan bagi kualitas keunggulan dan peran strategis perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.” Tegasnya.

Haedar mengungkapkan bahwa hingga saat ini, sudah ada 20 PTMA yang memiliki Fakultas Kedokteran. 14 PTMA di antaranya Terakreditasi Unggul, karena perguruan tinggi di luar Jawa masih diperbolehkan memiliki Fakultas Kedokteran tanpa harus terakreditasi unggul.

“Taruhlah nanti sampai 20 yang akreditasinya unggul. Nah, keunggulan standar dari institusi harus berbanding lurus dengan keunggulan kualitatif dalam peningkatan catur dharma perguruan tinggi, sekaligus peran dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan bangsa untuk membangun peradaban.” Tandasnya.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan bukan hanya PTMA, perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia pun dalam hal mencapai world university rankings atau peringkat universitas dunia masih jauh.

“Universitas Indonesia itu di (peringkat) 206, selebihnya ada yang 400, 300, 500, dan di bawah 1.000, PTMA di 1.200-an. Malaysia ada tiga yang masuk 200 rangking dunia, Universiti Malaya di 65, kemudian Universiti Putra Malaysia di 158, dan Universiti Kebangsaan Malaysia di 159, Singapura jelas masuk.” Jelasnya.

Kemudian, ia mengatakan bahwa tren baru menunjukkan sejumlah perguruan tinggi dari beberapa negara di Timur Tengah yang masuk 200 peringkat universitas dunia, antara lain Arab Saudi terdapat dua universitas serta Qatar dan Uni Emirat Arab masing-masing satu universitas.

Selain itu, ada dua negara di Amerika Latin, yakni Brasil dan Meksiko pun bisa masuk daftar 200 peringkat universitas dunia.

“Brasil biarpun sepak bolanya sekarang kalahan, bahkan nyaris tidak masuk kualifikasi Piala Dunia 2026, tapi universitasnya di Sao Paolo masuk di rangking 200. Jadi, kita harus bekerja keras hanya untuk masuk standar world university rankings, artinya bahwa biarpun di dalam negeri kita merasa besar, tapi di konteks dunia kita ketinggalan.” Tandasnya. (Humas/Gus).

- Iklan -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- iklan -spot_img
Latest News

Keren, Sekolah Karakter SDM 24 Pertahankan Juara LKB Kreasi 2 Dinas Pendidikan Kota Surabaya

Surabaya liputanmu – Terus berprestasi, Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Surabaya Juara 2 kategori LBB Kreasi 2 Sekolah Dasar...
- Iklan -spot_img

More Articles Like This

- Iklan -spot_img