Building Brand Awareness
Oleh Taufik Hidayanto, A.Md
(Wakil Ketua PCM Wonokromo)
Brand awareness atau kesadaran merek adalah seberapa baik orang mengenal dan mengingat suatu merek. Dalam konteks sekolah, brand awareness berarti seberapa banyak orang tahu tentang sekolah tersebut, termasuk nama, logo, dan apa yang membuatnya istimewa dibandingkan sekolah lain.
Contoh Sederhana:
Bayangkan Anda mendengar tentang dua sekolah di kota Anda: Sekolah M dan Sekolah B. Jika Anda sering mendengar orang berbicara tentang Sekolah M, melihat iklannya di media sosial, atau mendengar kabar tentang prestasi siswanya, itu berarti Sekolah M memiliki brand awareness yang tinggi. Artinya, banyak orang mengenal dan mengingat Sekolah M.
Sebaliknya, jika Anda jarang atau tidak pernah mendengar tentang Sekolah B, maka brand awareness Sekolah B rendah. Artinya, tidak banyak orang yang tahu atau mengingat tentang Sekolah B.
Tujuan Meningkatkan Brand Awareness:
- Menarik Siswa Baru: Ketika lebih banyak orang tahu tentang sekolah Anda, lebih banyak keluarga yang mungkin tertarik untuk mendaftarkan anak-anak mereka.
- Membangun Reputasi: Semakin dikenal sekolah Anda, semakin besar kemungkinannya untuk dianggap sebagai pilihan yang baik dan berkualitas.
- Meningkatkan Dukungan: Dengan brand awareness yang tinggi, sekolah Anda bisa lebih mudah mendapatkan dukungan dari komunitas, termasuk sponsor dan relasi dengan organisasi lain.
Meningkatkan brand awareness berarti melakukan berbagai aktivitas agar nama dan keunikan sekolah Anda dikenal luas oleh masyarakat.
Salah satu strategi untuk membangun atmosfir manajemen sekolah yang handal,efektif dan berkemajuan maka diperlukan pemahaman tentang Building Brand Awareness dilingkungan sekolah. Untuk maksud itu maka PCM Wonokromo melalui Dikdasmen dan PNF Cabang Wonokromo mengadakan Workshop Optimalisasi Manajemen Sekolah yang diadakan di MTC Wonosalam Jombang

Membangun manajemen sekolah yang handal dan aplikatif memerlukan pemahaman mendalam tentang karakteristik sekolah dan penerapan strategi building brand awareness yang efektif. Berikut ini adalah beberapa pola dan kreasi yang dapat diterapkan:
1. Penentuan Identitas Merek Sekolah
- Visi dan Misi yang Kuat: Tentukan visi dan misi yang jelas dan inspiratif. Visi dan misi ini harus menggambarkan nilai-nilai dan tujuan jangka panjang sekolah.
- Nilai-nilai Sekolah: Identifikasi nilai-nilai inti yang ingin ditanamkan kepada siswa dan komunitas sekolah. Misalnya, integritas, inovasi, dan kepedulian.
- Logo dan Slogan: Buat logo dan slogan yang unik dan mudah diingat. Logo dan slogan ini harus mencerminkan identitas sekolah dan menjadi simbol yang dikenali oleh masyarakat.
2. Strategi Komunikasi dan Promosi
- Website Sekolah yang Menarik: Miliki website sekolah yang profesional, informatif, dan mudah diakses. Website harus menampilkan informasi penting seperti kurikulum, prestasi siswa, fasilitas sekolah, dan berita terkini.
- Media Sosial: Aktif di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, Whatsup, Twitter, dan LinkedIn. Gunakan media sosial untuk berbagi informasi, foto, video, dan cerita sukses siswa dan guru.
- Newsletter dan Email Marketing: Kirimkan newsletter secara rutin kepada orang tua, alumni, dan komunitas sekolah untuk menginformasikan kegiatan, prestasi, dan pengumuman penting.
- Press Release dan Liputan Media: Bangun hubungan baik dengan media lokal dan nasional untuk mendapatkan liputan tentang acara atau prestasi sekolah.
3. Pengalaman Pengguna (User Experience)
- Open House dan Tur Sekolah: Adakan open house atau tur sekolah secara berkala untuk calon siswa dan orang tua. Pastikan mereka mendapatkan pengalaman yang positif dan informatif.
- Program Alumni: Buat program untuk menjaga hubungan baik dengan alumni. Libatkan mereka dalam kegiatan sekolah dan minta mereka berbagi pengalaman sukses setelah lulus.
- Kegiatan Komunitas: Adakan kegiatan yang melibatkan komunitas sekitar seperti bazaar, workshop, atau seminar. Ini akan membantu membangun citra positif sekolah di mata masyarakat.
4. Inovasi dalam Pembelajaran
- Teknologi Pendidikan: Integrasikan teknologi dalam proses pembelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan menarik.
- Kurikulum Berbasis Proyek: Implementasikan kurikulum berbasis proyek yang memungkinkan siswa belajar melalui pengalaman nyata dan mengembangkan keterampilan praktis.
- Kemitraan dengan Industri: Bangun kemitraan dengan perusahaan atau industri untuk memberikan siswa akses ke pengalaman kerja nyata dan program magang.
5. Monitoring dan Evaluasi
- Feedback dari Orang Tua dan Siswa: Secara rutin minta feedback dari orang tua dan siswa untuk mengetahui kekuatan dan area yang perlu diperbaiki.
- Analisis Data: Gunakan data dan analitik untuk mengevaluasi efektivitas strategi branding dan membuat keputusan berbasis data.
- Benchmarking: Lakukan benchmarking dengan sekolah lain untuk memahami posisi sekolah dan mencari peluang peningkatan.
“Dengan menerapkan pola dan kreasi ini, sekolah dapat membangun brand awareness yang kuat dan mendapatkan reputasi positif di mata masyarakat. Ini akan membantu menarik lebih banyak siswa dan mendukung pencapaian tujuan jangka panjang sekolah.”